Ivan Rakitić, nama yang pernah menjadi jantung kreativitas Sevilla, Barcelona, dan Timnas Kroasia, kini memasuki senja kariernya dengan kepala tegak. Gelandang elegan yang dikenal karena visi permainan, akurasi umpan, dan kecerdasan taktis ini telah menorehkan jejak panjang di sepak bola Eropa dan dunia. Meski tak lagi bermain di panggung terbesar, warisan Rakitić tetap hidup dan tak tergantikan di mata para penggemarnya.
Awal Karier: Lahir di Swiss, Tumbuh untuk Kroasia
Rakitić lahir di Möhlin, Swiss pada 10 Maret 1988 dari keluarga imigran Kroasia. Ia memulai karier profesionalnya di FC Basel, tempat ia mencuri perhatian sebagai remaja berbakat. Penampilannya yang matang di usia muda membuat klub-klub besar Eropa memantau, hingga akhirnya ia bergabung dengan Schalke 04 di Bundesliga.
Meski memiliki opsi membela Timnas Swiss, Rakitić memilih mengikuti darah dan hati: ia memutuskan membela Kroasia, sebuah keputusan yang kelak menjadi bagian penting dalam sejarah sepak bola negaranya.
Era Emas di Sevilla dan Barcelona
Puncak awal karier Rakitić terjadi saat ia bergabung dengan Sevilla pada 2011. Di klub Andalusia itu, ia berkembang pesat dan bahkan diangkat sebagai kapten. Musim 2013/14 menjadi titik balik besar — ia memimpin Sevilla menjuarai Liga Europa, tampil gemilang, dan menjadi incaran klub-klub besar.
Tak lama kemudian, ia direkrut oleh FC Barcelona pada 2014, menggantikan Cesc Fàbregas. Di bawah asuhan Luis Enrique, Rakitić langsung menjadi bagian penting dari tim yang meraih treble winner (La Liga, Copa del Rey, Liga Champions) pada musim perdananya. Ia bahkan mencetak gol pembuka di final Liga Champions 2015 melawan Juventus.
Selama 6 musim di Camp Nou, ia mencatatkan lebih dari 300 penampilan, memenangi:
-
4 gelar La Liga
-
4 Copa del Rey
-
1 Liga Champions
-
1 Piala Dunia Antarklub
-
Dan berbagai trofi lainnya.
Rakitić dikenal sebagai gelandang pekerja keras namun elegan. Ia bukan hanya pengatur ritme, tetapi juga mampu mencetak gol penting dan menyatukan lini tengah dalam sistem penuh bintang seperti Messi, Iniesta, dan Busquets.
Timnas Kroasia: Dari Generasi Emas ke Final Piala Dunia
Rakitić adalah bagian vital dari Timnas Kroasia yang mencapai final Piala Dunia 2018 di Rusia. Bersama Luka Modrić, ia membentuk lini tengah yang dinilai sebagai salah satu duet terbaik dalam sejarah modern. Rakitić dikenal karena perannya yang dinamis: ia bisa bertahan, menyerang, dan mengatur permainan dengan sama baiknya.
Momen ikoniknya di turnamen itu adalah ketika ia mencetak penalti penentu dalam dua babak adu penalti berturut-turut — melawan Denmark dan Rusia — mengantar Kroasia melaju ke semifinal dan kemudian final. Meski kalah dari Prancis, pencapaian tersebut menjadi tonggak sejarah terbesar Kroasia di level internasional.
Rakitić pensiun dari timnas pada 2020 dengan 106 caps dan kontribusi luar biasa bagi negaranya.
Kembali ke Sevilla dan Akhir Karier
Pada 2020, Rakitić kembali ke Sevilla dengan status legenda. Ia masih tampil reguler dan menjadi figur penting di ruang ganti, meski fisiknya tak lagi sekuat saat muda. Ia membantu membimbing pemain muda dan menjaga keseimbangan permainan tim dalam masa transisi.
Menjelang 2024, Rakitić pindah ke klub Al-Shabab di Arab Saudi, mengikuti jejak beberapa bintang Eropa lain yang mengejar tantangan dan peluang baru di Timur Tengah. Di sana, ia tetap tampil kompetitif, menjadi mentor dan ikon liga.
Warisan dan Kehormatan
Rakitić bukan tipe pemain yang haus sorotan media, tetapi pengaruhnya sangat besar di dalam lapangan. Ia adalah contoh gelandang modern yang menggabungkan teknik, taktik, kerja keras, dan loyalitas. Para pelatih memujinya karena kedisiplinan dan fleksibilitasnya. Para penggemar menghormatinya karena dedikasinya — baik untuk klub maupun negara.
Kini di usia 37, masa gantung sepatu sudah di depan mata. Namun banyak pihak meyakini, jika Rakitić pensiun, jalannya sebagai pelatih, direktur teknik, atau duta besar sepak bola Kroasia sudah terbuka lebar.
Kesimpulan:
Ivan Rakitić adalah lambang profesionalisme dan konsistensi. Ia bukan pemain paling flamboyan, tapi selalu bisa diandalkan dalam laga paling menentukan. Dari Basel ke Camp Nou, dari Moskwa ke Riyadh, Rakitić telah melintasi era dengan penuh martabat dan prestasi. Ia akan selalu dikenang sebagai arsitek permainan yang membawa Kroasia ke puncak dunia dan mempersembahkan kejayaan bagi klub-klub yang ia bela.