Sabang, Aceh – 11 Juli 2025 — Pulau Weh, yang terletak di ujung paling barat Indonesia, mencuri perhatian dunia pariwisata setelah dinobatkan sebagai Destinasi Snorkeling Terfavorit Asia Tenggara 2025 oleh Southeast Asia Dive & Marine Travel Awards.
Pulau kecil yang menjadi gerbang titik nol kilometer Indonesia ini mengungguli lokasi-lokasi ternama seperti Pulau Perhentian (Malaysia), Koh Tao (Thailand), dan Coron (Filipina) dalam kategori reef accessibility, kelestarian ekosistem laut, dan keramahan wisata.
🐠 Surga di Bawah Laut: Terumbu Karang dan Spesies Langka
Pulau Weh memiliki lebih dari 60 titik snorkeling dan diving, dengan visibilitas air mencapai 30 meter di musim terbaik (Juli–Oktober). Lokasi seperti Iboih, Rubiah Island, dan Gapang terkenal karena:
-
Terumbu karang warna-warni yang sehat
-
Ikan tropis seperti clownfish, parrotfish, dan giant grouper
-
Kemunculan hiu martil dan pari manta kecil
-
Spot langka seperti “volcano bubble” di bawah laut, di mana gelembung panas keluar dari dasar laut vulkanik
“Pulau Weh adalah Bali tahun 1980-an: alami, belum tercemar, dan penuh keajaiban,” ungkap Daniel Leong, penyelam profesional asal Singapura.
🏝️ Akses dan Fasilitas Meningkat Pesat
Dulu dianggap “terpencil”, kini Pulau Weh makin mudah diakses:
-
Penerbangan langsung ke Bandara Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh)
-
Speedboat cepat dari Ulee Lheue ke Balohan (Sabang) hanya 45 menit
-
Infrastruktur wisata seperti eco-resort, homestay lokal, dan diving center bersertifikasi PADI
Puluhan pengusaha lokal dan pemuda Aceh juga dilatih dalam program “Sabang Marine Ranger” untuk menjadi pemandu wisata bahari yang ramah lingkungan.
🌿 Pariwisata Berkelanjutan Jadi Kunci
Keberhasilan Pulau Weh tak lepas dari kolaborasi Pemkot Sabang, Kementerian Kelautan & Perikanan, serta LSM lingkungan laut.
-
70% wilayah pantai dijaga sebagai zona konservasi
-
Larangan penggunaan tabung sabun atau sunscreen kimia saat snorkeling
-
Program adopsi karang dan penanaman mangrove digital oleh wisatawan asing
“Kami ingin wisatawan pulang dengan kenangan, bukan sampah,” tegas Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi.
📌 Kesimpulan
Pulau Weh membuktikan bahwa wisata bahari Indonesia tidak hanya Bali dan Raja Ampat. Dengan alam yang masih perawan, ekosistem laut yang kaya, dan kesadaran pelestarian tinggi, Pulau Weh menjelma menjadi ikon snorkeling Asia Tenggara yang patut dibanggakan dan dijaga.